Kamis, 04 Agustus 2016

PENGERTIAN KEPEMIMPINAN SECARA ETIMOLOGI DAN TERMINOLOGI




PENGERTIAN KEPEMIMPINAN SECARA ETIMOLOGI DAN TERMINOLOGI

Kepemimpinan secara etimologi adalah terjemahan dari kata “leadership” yang berasal dari kata “leader”. Pemimpinan (leader) adalah orang yang memimpin, sedangkan pimpinan merupakan jabatannya. Dalam pengertian lain, secara etimologi istilah kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” yang artinya bimbing atau tuntunan. Dari “pimpin” lahirlah kata kerja 
“memimpin” yang artinya membimbing dan menuntun.[1]


Kepemimpinan secara meluas/Terminologi Menurut beberapa ahli dan menurut Pancasila :



Menurut Robbins, kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok anggota agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Sumber dari pengaruh dapat diperoleh secara formal, yaitu dengan menduduki suatu jabatan manajerial yang didudukinya dalam suatu organisasi.




Fiedler berpendapat, “leader as the individual in the group given the task of directing and coordinating task relevant group activities.” Dari pengertian tersebut menunjukkan bahwa seseorang pemimpin adalah anggota kelompok yang memiliki kemampuan untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan kinerja dalam rangka mencapai tujuan. Fiedler dalam hal ini lebih menekankan pada “directing and coordinating”.




Kotter berpendapat bahwa kepemimpinan adalah seperangkat proses yang terutama ditujukan untuk menciptakan organisasi atau menyesuaikannya terhadap keadaan-keadaan yang jauh berubah. Kepimpinan menentukan seperti apa seharusnya masa depan itu, mengarahkan kepada visi, dan memberikan inspirasi untuk mewujudkannya.




Locke, melukiskan kepemimpinan sebagai suatu proses membujuk (inducing) orang lain menuju sasaran bersama. Definisi ini mencakup tiga hal:



  1. Kepemimpinan merupakan suatu konsep relasi (relation concept). Kepemimpinan hanya ada dalam proses relasi dengan dengan orang lain (para pengikut). Apabila tidak ada pengikut maka tidak ada pemimpin.
  2. Kepemimpinan merupakan suatu proses. Agar bisa memimpin, pemimpin harus melakukan sesuatu.
  3. Kepemimpinan harus  membujuk orang-orang untuk mengambil tindakan. Pemimpin membujuk pengikutnya melalui berbagai cara, seperti menggunakan otoritas yang terlegitimasi, menciptakan model (menjadi teladan), penetapan sasaran, memberi imbalan dan hukuman, dan mengkomunikasikan visi.



Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa pengertian kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan untuk menggerakan, mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasehati, membina membimbing, melatih, menyuruh, memerintah, melarang, dan bahkan menghukum (kalau perlu) dengan maksud agar manusia sebagai bagian dari organisasi mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan dirinya sendiri dan organisasi secara efektif dan efisien. Pengertian ini menunjukkan bahwa dalam kepemimpinan terdapat tiga unsur yaitu pemimpin (leader), anggota (followers), dan situasi (situation).




Sedangakn menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :




Ing Ngarsa Sung Tuladha: Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang-orang yang dipimpinnya.




Ing Madya Mangun Karsa: Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang-orang yang dibimbingnya.




Tut Wuri Handayani: Pemimpin harus mampu mendorong orang-orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.

Semoga bermanfaat mapren !! SALAM REFERENSI 

0 komentar:

Posting Komentar